Ads 468x60px

Goresan Jemariku :)

Tampilkan postingan dengan label Diary. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diary. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Agustus 2014

Aku ingin memelukmu :')

Aku ingin memelukmu 
walau rengkuhan jarak itu tak pernah mengijinkan kita ketemu

Aku ingin memelukmu 
walau jemari kita belum saling menggenggam sampai detik ini

Aku ingin memelukmu 
walau kita belum dapat bertemu

Aku ingin memelukmu 
walau tinggi badanmu jauh diatasku

Aku ingin memelukmu 
saat kamu kelelahan menjalani riuhnya aktivitas
saat kamu rapuh dan menangis
saat kamu merasa dunia terlalu keras untuk kau jalani sendiri
saat kamu mengira tak seorangpun yang peduli pada perasaanmu

Aku ingin memelukmu 
saat pertama kali aku membuka mata dari tidur lelapku
saat hanya kamu yang ku lihat di bangun pagi hariku

Aku ingin memelukmu 
di bawah hangatnya sinar mentari pagi
di bawah teriknya surya  yang meradang garang
di bawah redupnya matahari kala senja 
di bawah sinar rembulan dengan hiasan bintang di langitnya

Aku ingin memelukmu 
saat angin dengan nakalnya menggelitikmu dan meniup lembut rambutmu

Aku ingin memelukmu 
saat rindu mengganggu laju kerja otak dan hatimu

Aku ingin memelukmu 
saat langit sedang menenun benang-benang hujan
lalu kita saling berpeluk di bawah deras rindunya
hanya berpayung rambut basah dengan balutan senyum bahagia 
sungguh, aku mencintaimu 

Aku ingin memelukmu , sampai Tuhan memeluk kita

Jumat, 18 April 2014

Kita (mungkin) Belum Benar-Benar Putus

Mungkin dulu aku tak benar-benar mencintaimu, ketika jangtungmu berdetak lebih cepat saat bertemu denganku, aku tak merasakan jantungku berdetak dengan hebat ketika bersamamu. Perkenalan kita begitu singkat, pertemuan kita cukup beberapa saat, lalu kau katakan cinta, lalu kau tunjukan rasa, lalu kau bahagia dengan cinta "instan" yang kita lalui berdua. Ya, aku bahagia, tapi tidak benar-benar bahagia, karena (mungkin) aku asal menjawab saja ketika kau memintaku menjadi satu-satunya dalam hidupmu.

Aku tak pernah mempedulikanmu! Aku tak pernah mau tahu kabarmu! Aku hanya bertingkah seolah-olah kau kekasihku, karena masih ada labirin-labirin kosong dihatiku, yang tak mampu terisi olehmu. Ya, kita bertingkah layaknya pasangan kekasih yang sangat bahagia, tapi apa yang kurasakan? Genggaman tanganmu, kosong! Pelukanmu, semu! Tutur katamu, tak penting bagiku! Senyummu, tak mampu membuat jantungku menderu menggebu! Aku lebih suka menghabiskan waktu dengan pria-pria itu! Sebenarnya apa yang salah denganku? Sebenarnya, ini salahku atau salahmu?

Awalnya, semua berjalan biasa saja, tapi aku mulai risih dengan tingkah bodoh dan keanehanmu! Aku tak tahan dengan semua hal bodoh yang kau perlihatkan padaku. Aku tak suka caramu mengatakan cinta dengan hal setolol itu! Kenapa kau selalu membuatku marah? Kenapa kau tak pernah berusaha menumbuhkan cinta dalam hatiku? Kenapa aku tak bisa mencintaimu walaupun ku tahu kau telah berkorban banyak  untukku?

Tapi, Tuhan memang adil, Tuhan berikanku rasa sakit untuk menyadarkanku dari kesalahanku. Kata putus yang kulontarkan dengan begitu mudahnya, tanpa tangis tapi penuh tawa ternyata tak selamanya menjadi tawa bagiku.
Selang beberapa hari memang semua berjalan normal, tapi aku merasa ada mozaik yang hilang dalam hidupku; kamu yang ku tinggalkan dengan sengaja dan dengan kejamnya. Pesan singkatmu, tawa renyahmu, senyummu, kata-kata cintamu, tak ada lagi hal-hal manis yang dulu ku anggap seperti sampah itu. Tak ada lagi kamu yang mengisi hari-hariku dengan lelucon bodoh dan tampang tolol itu. Tak ada lagi kamu yang diam-diam mencium pipiku ketika aku sibuk dengan handphone dan laptopku. Aku merasa sendirian. Aku benar-benar merasa kehilangan. Kini, aku semakin percaya bahwa kita baru benar-benar mencintai seseorang ketika kita kehilangan sosoknya, dan hal itu kini terjadi padaku.

Memang, setelah berpisah denganmu, banyak mereka yang berusaha mengisi hari-hariku, tapi mereka tak sebodoh kamu, mereka tak setolol kamu, mereka tak mampu menggantikan kamu, mereka tak benar-benar mampu menggantikan kamu yang (tanpa kusadari) telah mengisi hatiku. Aku semakin mengerti bahwa tak ada seorangpun yang mampu menggantikan sosokmu.

Meskipun suatu saat aku telah bersama salah satu dari mereka, dan kau juga telah menemukan seseorang yang baru dari mereka yang menggantikanku saat ku tak ada, tapi perasaanku tak berubah sedikitpun. Aku justru sangat mencintaimu ketika kini kau telah menemukan mereka (dia). Saat tahu kau dengan mereka(dia), ada rasa sakit yang menikamku dalam-dalam, ada kenangan yang diam-diam mendesakku kembali ke masa lalu, sambil berkata dalam hati: "Dulu aku pernah menggenggam tanganmu, tapi sekarang dia yang mampu melakukan itu, kekasih barumu."

Hanya itu yang bisa ku lakukan, MENYESAL! Membiarkanmu mencintaiku tanpa mempedulikan perasaanmu, membiarkanmu memberi kejutan tanpa pernah memerhatikan usaha kerasmu, aku sadar bahwa ternyata dulu kamu benar-benar mencintaiku. Cuma itu yang bisa kulakukan, menangis diam-diam ketika kulihat barang-barang pemberianmu masih kusimpan dengan rapi, ketika kulihat foto tololmu dan foto kita berdua yang masih kupajang didompetku. Kita memang telah berpisah, tapi perasaanku belum bisa lepas darimu. Kita memang telah putus, tapi kenanganku tentangmu belum benar-benar putus.

Aku takut kehilangan seseorang yang tak lagi kumiliki... Kamu

Fotogenic

Awalnya sih aku seneng seneng aja, siapa gitu yang gak seneng di
bilang cantik sebagai seorang perempuan? Tapi lama kelamaan . . .
pernyataan kamu menyinggung aku
pernyataan kamu seakan aku ini penipu
pernyataan kamu membuat aku takut ..

Kamu yang bilang cantik, bukan aku
Kamu yang bilang manis, bukan aku
Kamu yang bilang imut, bukan aku

Belum lihat aku secara langsung udah bilang suka
Kamu suka sama siapa? Foto aku?

Baru lihat aku di dua dimensi udah banyak memuji
Kamu memuji siapa? Foto aku?

Perlakuan kamu berlebihan untuk hasil bidikan lensa kamera
Yang kamu suka bukan aku, yang kamu puji bukan aku
tapi foto aku...

Buat kamu :
Jangan mudah suka seseorang karna fisik (foto nya cantik).
Jangan asal memberi pujian kalau hanya omong kosong.
Belajar menyukai sesuatu karna apa yang di miliki dari diri nya.

Aku hanya bisa mengucapkan “terimakasih” untuk kamu yang
bilang aku foto genic. Apa pun arti dari foto genic yang kamu
sandangkan untuk aku itu hak kamu. Mungkin aku memang tidak
lebih baik dari foto aku sendiri namun aku tetap aku yang ingin
kamu sukai karna aku di saat aku menjadi aku,
bukan aku karna foto ku ...

Aku Berusaha Bertahan

Aku menulis ini bersama rasa sakit yang tidak benar-benar kamu pahami. Aku menatap laptopku dengan wajah masam, berujung pada perasaan yang tidak berhasil kau tebak. Mengertikah kamu, perjuanganku juga butuh kepedulianmu?

Entah karena kau terlalu bodoh untuk menilai atau terlalu egois untuk memaklumi. Aku mencoba sabar, mencoba sabar menghadapimu. Aku berusaha bertahan, berusaha mempertahankan yang harusnya aku lepaskan. Aku sudah menunggu sangat lama, mengharap pengertianmu menderas ke arahku. Tapi, hal itu tak kunjung kutemui. Kamu masih begitu, dengan omonganmu, dengan tingkahmu yang tak berubah.

Apakah kesabaran dan perjuangan yang kulakukan benar-benar tak terlihat di matamu? Kau mengetahui segalanya kan? Mengapa hanya diam dan bisumu yang selalu kudapati di hari-hari kebersamaan kita?

Aku ketakutan dan kedinginan sendirian. Kamu tak pernah ada disini saat aku butuhkan. Aku juga tak paham lagi, pantaskah kebersamaan kita terus aku perjuangkan? Pantaskah sosokmu selalu kupertahankan? Jika yang kudapatkan hanya pengabaian, ketidakpedulian dan kebohongan; bagian manakah yang bisa memberi kebahagiaan?

Kamu jauh disana, tak banyak yang kau lakukan selain mengirim pesan singkat atau menyapaku dari ujung telepon. Tak banyak yang bisa kita lakukan selain saling merindukan. Rasa perih itu semakin membesar, membentk luka yang mungkin sulit sembuh. Semakin sering aku tak melihatmu, ketakutanku di sini semakin menebal.

Perlukah aku membandingkan kamu dengan pria-pria lain yang lebih pandai meluangkan waktunya untukku, daripada sedikit waktu yang kau luangkan untukku? Kamu tak pernah peduli pada sakitku, perihku, dan sedihku. Kau biarkan kau menyelesaikan segalanya sendirian. Inikah wujud kepedulian yang selalu kau ributkan denganku? Mana kepedulianmu? Mana kehadiranmu? Kosong!

Jangan bilang rindu, jika kau tak bisa ke sini untuk buktikan perasaanmu.

Minggu, 13 April 2014

Seekor Makhluk Bernama MANTAN

Satu kata enam huruf sejuta kenangan. Yang udah pernah pacaran pasti tau rasanya ngegalauin mantan, flashback, galau berhari-hari pas baru putus, eh... lo gak punya mantan ya? Ciyan. Cari pacar gih! :p
Gak salah sih kalau ngerasa kangen atau gak ikhlas kehilangan mantan. Permasalahannya adalah, emangnya dia masih perduli sama lo? Jangan-jangan malah dia udah gak ingat lo itu siapa. Haha gak mungkin yak.
Permasalahan lainnya adalah, disaat lo belom bisa move on, eh... lo ngeliat sang mantan asik lope-lope sama pacar barunya. Aduh, itu rasanya yah, kayak lompat dari monas terus sampe bawah jatuh di truk pick-up isinya batu bata. Jleb banget men. Tapi positifnya, lo bakal dapet motivasi buat move on. Lah dianya aja udah haha-hihi sama yang baru, mau gak mau lo mesti move on kan?
Miris sih emang nge-flashback kenangan pas sama mantan. Bayangin aja, dulu lo berdua saling perhatian, sayang-sayangan, bahkan ada yang sampe papi-mamian. Ewwhh... Sekarang? Kalo ketemu aja rasanya pengen nutupin muka pake papan bilboard. Saking malunya.
Gua paling heran sama orang yang negative thinking sama mantan. Misalnya ngomong gini nih, "Sms mantan? Idih, gak sudi!" atau kayak tweet yang pernah gue baca:

"Gebetan : Senyum sekali hati senang
Pacar : Senyum sekali sejuta rasanya
Mantan : Senyum sekali berasa gempa 9,8SR #jederr "

$Hello, men! Yakin tuh di senyumin mantan lo langsung ngerasa ada gempa? Kalo yang punya mantan dua lusin gimana? Bisa-bisa dia goyang-goyang tiap hari -_-
Maksud gue, gak usah segitunya deh jelek-jelekin mantan. Dulunya lo juga sempet saling sayang sama dia kan? Dia sempet jadi satu-satunya orang di hati lo, mas bro. Dengan lo ngejelekin mantan, seolah-olah lo itu ngehina pilihan yang pernah lo ambil tau gak. Hhhhh... maap pemirsah, emosi.
Itu tadi mantan yang ngangenin. Ada juga tipe mantan yang nyebelinnya tingkat akhirat. Setiap tindakan dia bikin kita gerah panas neraka, rasanya kayak pengen tenggelemin kepalanya ke bak kamar mandi terus timpa pake meja makan. Okesip ini sadis.
Pernah gak sih lo di putusin, terus alasannya gak masuk akal banget? Dulu pas pacaran ngomongnya manis banget kayak permen lollipop lima ribuan. Giliran putus cuma bilang "Kita putus aja ya. Aku gak cocok sama kamu". Anjir banget kan. Kalo emang gak cocok kenapa dulu lo tembak gue setan! *emosi*
Trus selang 3 hari, tuh mantan udah keliatan jalan bareng 'yayang barunya', update personal message, ganti avatar, share foto di instagram, atau bahkan yang lebih ekstrim lagi... update status hubungan facebook. Dunia serasa benyek, kawan. Ketauan kan kemaren itu dia minta putus gara-gara apa?
Ibarat kata ya, kalo naik pesawat, lo itu masih jetlag, masih shock, masih sensitif, eh dia ngasih 'kado terindah' buat lo. Iya, kado peti mati.
Mantan kayak gitu emang gak pantes buat di galauin. Gak penting. Dia juga gak sempet galauin elo. Iya, ironis memang. Tapi gue tau kok, gue ngerti, kadang ada saatnya lo flashback ke masa lalu.
Intinya gua cuma mau bilang sih kalo mantan itu hadir ke muka bumi ini ada tujuannya. Salah satunya juga supaya gue dapet bahan buat nulis notes ini. Hahaha *sendal melayang*
Semua ada waktunya men. Gitu juga sama progress move on lo. Jangan terlalu mikirin mantan deh, sok penting banget sih dia sampe lo pikirin gitu. Jangan sampe gara-gara mantan lo jadi menutup diri buat deket sama 'orang baru' aka gebetan. Buat apa? Hari ini lo patah hati, galau, nangis bombay, ngelamunin mantan di jendela, atau apalah tingkah laku lo itu, toh besok-besok lo juga bakal jatuh cinta lagi. Dapet pacar lagi, senyum-senyum lagi, happy lagi, dan akhirnya gak galau lagi. Seize your tomorrow, learn your yesterday. Cari gebetan, deketin, pacarin, move on deh! Salam super ._.v

Siapakah Isa Al-Masih?

Siapakah Isa Al-Masih? Kalau kita tanya kepada seorang ustad pasti beliau berkata : "Isa Al-Masih adalah seorang rasul yang diutus Allah kepada Bani Israel,beliau adalah salah satu Rasul yang wajib diimani umat Islam". Namun apa jadinya jika hal ini kita tanyakan kepada seorang Pastor? Pasti dia akan langsung mengutip salah satu ayat dalam surah Al-Fatihah yang berbunyi "Tunjukanlah kami jalan yang lurus.." dengan tujuan meyakinkan bahwa umat islam belum mendapatkan jalan yang lurus.Setelah itu si Pastur pasti akan langsung mengutip ayat Al Quran lainya dengan tafsiran seenaknya dan semaunya walaupun sebenarnya ayat tersebut tak ada hubunganya dengan ayat pada surah Al Fatihah.Kemudian disusul dengan argumen-argumenlain yang seolah-olah Al Quran menunjukan bahwa Yesus lah jalan yang lurus untuk mempengaruhi kita agar mau menyembah Yesus.
Ditambah si Pastur mengungkit ayat Yohanes 14:6 yang berbunyi "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui aku" untuk meyakinkan bahwa Yesus lah jalan yang lurus.
Padahal jika dicerna AKAL SEHAT ayat diatas justru memposisikan Yesus hanya sebagai JALAN saja,dan bukanya TUJUAN. bukan hanya Yesus saja,semua Nabi lainya juga merupakan suatu jalan kebenaran yang mengantarkan pengikutnya pada suatu tujuan,yaitu Allah SWT yang telah mengutusnya. Sejatinya sang Pengutus dan yang Diutus pasti tidaklah sama. Dan Yesus dalam Yoh 3:30,Luk 10:16,Mark 9:37 dan Mat 19:40 mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang DIUTUS oleh Allah.dan mustahil orang yang mengutus dan diutus itu sama.
Untuk menguji kebenaran Yoh 14:6 kita akan melakukan analogi sederhana:
Mbah Marijan berkata : "Tak seorangpun yang datang kepada Gunung Merapi kalau tidak melalui aku"
Berarti Mbah Marijan bukan Gunung Merapi
Satpam berkata : "Tak seorangpun yang datang kepada Pak Direktur kalau tidak melalui aku"
Berarti Satpam bukan Pak Direktur
Pak RT berkata : "Tak seorangpun yang datang kepada Camat kalau tidak melalui aku"
Berarti Pak RT bukan Camat
Hansip berkata : "Tak seorangpun yang datang kepada Lurah kalau tidak melalui aku"
Berarti Hansip bukan Lurah
Yesus berkata : "Tak seorangpun yang datang kepada Tuhan(Bapa) kalau tidak melalui aku"
Berarti Yesus bukan............?????
Sekiranya analogi diatas sudah cukup jelas membandingkan bahwa status Pengutus dan yang Diutus tidaklah sama. Yesus hanya perantara saja untuk mengantarkan Bani Israel ke pada Tauhid,dan bukanya Trinitas seperti dalam doktrin Gereja,karena Yesus dan Nabi lainya tidak ada satupun yang mengajarkan Trinitas,ini mengindikasikanbahwa Trinitas bukan berasal dari ajaran Allah,tapi doktrin buatan manusia saat konsili Nicea.ditambah tidak ada satupun ayat yang mendukung Trinitas,padahal Trinitas adalah dasar iman Kristen,tapi tidak ada ayat yang mendukungnya,ironis bukan ?
kalaupun ada itu adalah 1 Yohanes 5 : 6-8.. namun belakangan diketahui bahwa ayat sarat dogma tersebut awalnya hanyalah ayat sisipan yang diberi tanda kurung dan baru ada setelah abad ke 4,jadi sebelumnya ayat ini tidak ada.Namun sayangnya setelah bertahun-tahun disisipkan,orang kristen malah menganggap ayat sisipan tersebut sebagai ayat asli dan dalam revisi berikutnya pihak gereja menghilangkan tanda kurung ayat tersebut dan membuat seolah-olah ayat sisipan tersebut benar benar ayat asli untuk menguatkan dogmanya yang merupakan modifikasi konsep TriDewa ala Pagan-Kuno dan tak pernah diajarkan nabi-nabi terdahulu.
Oke kembali lagi ke topik.
Apakah benar "Jalan Lurus" yang diajarkan Pastor untuk menyembah Yesus sebagai oknum dari Trinitas ini seseuai dengan "Jalan Lurus" sebenarnya yang diajarkan Yesus? Tentu tidak !
Karena sudah berulang kali Yesus menjelaskan dalam Bibel bahwa dia adalah seorang utusan yang diutus untuk mengajak Bani Israel hanya menyembah kepada Allah.
Yesus mengakui jati dirinya sebagai seorang utusan :
>Yohanes 5:30 :
"aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri...melainkan kehendak dia yang mengutus aku"
Ternyata ayat diatas juga mengakui bahwa ststus Yesus yang sebenarnya itu sama dengan pandangan Muslim kepadanya,yaituseorang utusan.
Sebagai seorang utusan,seperti apakah JALAN LURUS yang dibawa Yesus untuk umatnya? apakah jalan lurus itu diperoleh dengan cara mempertuhankan seorang Rasul melalui beberapa konsili atau bagaimana ?
Kita langsung saja dengarkan apa yang diajarkan Yesus kepada umatnya :

>Matius 10 : 34-36
"Engkau harus menyembah Tuhan, ALLAH-mu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti"
>Markus 12 : 29
Jawab Yesus :"Hukum yang terutama ialah Dengarlah hai orang-orang Israel, Tuhan ALLAH kita, Tuhan itu Esa"
>Lukas 6 : 12
"Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malamania berdoa kepada ALLAH"
>Matius 4 : 10
Engkau harus menyembah Tuhan, ALLAH-mu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti"
Demikian Pula Firman Allah dalam PL
>Ulangan 4 : 39
"Sebab ketahuilah bahwa pada hari ini dan camkanlah bahwa Tuhanlah ALLAH yang di langit dan di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain"
>Ulangan 4 : 35
"Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui bahwa Tuhanlah ALLAH tidak ada yag lain kecuali Dia"
Demikian Pula Al Quran
> QS 19:36
Isa berkata : "Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu,maka sembahlah dia,inilah jalan yang lurus"
Berdasarkan ayat diatas,Yesus menjelaskan bahwa Allah itu Esa,Tidak ada Tuhan selain Allah,sementaradirinya hanyalah utusan,dan Yesus senantiasa berdoa kepada Allah.
Logikanya kalau Yesus itu Tuhan,lalu untuk apa dia harus repot-repot berdoa dan memohon semalaman kepada Tuhan lainya yang tidak lain dirinya sendiri? sungguh konyol kalau ada Tuhan seperti ini!
Tidak pernah sekalipun Yesus berkata : "Akulah Tuhan sembahlah aku !",melainkan Yesus menerangkan bahwa Tuhan itu Allah,dan kepada Allah sajalah kita menyembah,dan Yesus sdalah utusan Allah.
Dan perlu anda ketahui,bahwa semua kata "Tuhan" yang merujuk kepada panggilan murid murid Yesus kepada Yesus sebenarnya hasil revisi LAI dari kata "Tuan".ini dilakukan untuk menguatkan dogma ketuhanan Yesus.ini kebohongan besar dan pengingkaran terhadap Yesus yang sebenarnya berulang kali mengaku dirinya hanya utusan.
Jadi bohong besar jika ada yang menklaim bahwa jalan lurus itu diperoleh dengan menuhankan Isa Al-Masih. intinya walau bagaimana pun Al Quran begitu memuliakan Isa/Yesus yang merupakan rasul utusan Allah,, namun tidak ada satu kalimatpun yang mendukung ketuhanan Yesus,karena hakikatnya rasul ya tetap rasul... walau dikemas dengan argumentasi apapun tidak ada satu ayat Al Quran yang mengakui bahwa Yesus itu adalah Allah... yang ada juga orang yang menuhankan Yesus adalah suatu kekafiran
“Sesungguhnya telah KAFIRLAH orang-orang yg berkata ‘Sesungguhnya Allah itu ialah al-Masih putra Maryam’ padahal al-Masih sendiri berkata ‘Hai Bani Israil sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu’. Sesungguhnya barangsiapa yg mempersekutukandgn Allah maka Allah telah mengharamkan surga baginya dan tempatnya adalah di neraka."(QS Al Maidah:72-73)

Senin, 17 Maret 2014

Setelah Bertemu "Kamu"

Aku berada di antara orang-orang, kursi, meja dan musik, mereka memandangiku dan bertanya-tanya. Jantungku berdebar-debar menunggu kamu, mungkin pertanyaan itu yang disimpan pada orang-orang, kursi meja serta musik yang menungguku memberi jawaban. Pesanmu yang kubaca kembali membuat senyumku mengembang, kamu sudah berdiri dibawah tangga, dan janji kita untuk bertemu sebentar lagi akan tergenapi. Aku menatap wajahmu, kamu menatap wajahku.


Malam itu, di Semarang sangat dingin. Aku berharap kebosanan saat menunggumu bisa segera mereda, tiba-tiba kamu datang menyapaku bersama temanmu, kamu menjabat tanganku dengan muka yang aneh. Aku terkejut setelah beberapa minggu lebih kita berkenalan yang entah harus disebut apa, akhirnya kita bisa bertatap mata.

Caffee pine kala itu seperti memahami kita, aku dan kamu duduk berdua dan temanmu dihadapan kita, berbagai cerita, foto-foto, dan kita bertatapan mata tapi disaat itu kamu sedang migrain hahaha. Aku mulai ragu, setiap memandang matamu ada perasaan rindu yang tersembunyi disana, entah ini apa -_-

Aku, aku yang selalu bingung dan heran setiap perkataan yang kau ucap 2kali 'Besok, kalo aku lamar mau gak?' dan beberapa kemudian menanyakan hal yang 'sama' itu sedikit kata tapi banyak mengandung makna, awalnya sempat gak ngerti dengan kata-kata itu. Atauuuuuuuuuu mungkin itu memang sebuah becandaan 'ya mungkin' aku sih biasa:')

Seminggu yang lalu, kamu begitu manis dan mengejutkan walau kadang mengesalkan. Letupan-letupan kecil perhatianmu membuat aku yang lama tak merasakan cinta. Perkenalan kita sangat instan, kepolosanmu membuat aku percaya, bahwa kamu adalah pria paling tepat. Aku mulai membangun mimpi, harapan dan keyakinan agar tidak menyia-nyiakan. Kamu begitu humoris dan manis, dua hal itu memang tak cukup dijadikan alasan akan hadirnya perasaan. Terlalu terburu-buru jika aku mengartikan ini semua adalah tentang perasaan.

Terimakasih Man, untuk hari yang menyenangkan kemarin serta perhatianmu, sepertinya aku mulai menggilaimu :)