Ads 468x60px

Goresan Jemariku :)

Senin, 08 April 2013

Memotret Sunrise dan "Magic Light"


Belajar Fotografi - Kenapa memotret sunrise? bagi beberapa orang ini adalah alasan bagus untuk bangun pagi, dan yang pasti Sobat akan mendapatkan subyek yang orisinil. Tidak ada Dua foto sunrise (atau sunset) yang identik sama. Tidak hanya itu, langit juga kerap berubah setiap menit, terutama pada saat 30 menit sebelum matahari terbit sampak ke Satu jam setelah matahari terbit dari horison. Air, awan, serta atmosfir nya pun berbeda.Sekali lagi tidak ada Dua foto yang akan sama!

Sunrise - Long Reef


Berikut ini adalah beberapa teknik yang bisa digunakan saat memotret sunrise, tetapi sebelum itu ada beberapa kebiasaan yang bisa Sobat lakukan sebelum berangkat memotret sunrise:

  1. Minum kopi. Bagi Sobat yang suka minum kopi, kafein bisa menjadi mood booster untuk memotret di pagi hari.
  2. Periksa peralatan fotografi kalian. Idealnya kegiatan ini dilakukan di malam hari sebelum memotret keesokan harinya. Pastikan baterai kamera penuh, pastikan lensa sudah terpasang filter UV dan dalam keadaan bersih. Periksa kembali pengaturan kalian yang ada di kamera: pengaturan ISO terendah, Auto White Balance, dan pastikan juga mode Aperture Priority.
  3. Pastikan Tripod bersih: Memotret sunrise dan sunset berarti Sobat harus menggunakan tripod yang bersih dari lumpur serta pasir. Pasir bisa jadi musuh utama terhadap fungsi tripod serta ballhead. Tentu sobat tidak ingin sampai di tempat pemotretan dan menjumpai tripod yang kurang berfungsi bukan?

Berikut ini adalah teknik-teknik yang bisa Sobat lakukan dalam memotret sunrise:
  • Sampai di lokasi minimal 30 menit sebelum sunrise. Sobat dengan melakukan hal ini akan memberikan waktu untuk setup atau memasang perangkat fotografi di tempat yang strategis. Luangkan sedikit waktu juga untuk mencari kira-kira dimana spot yang paling bagus untuk memotret. Dan ketika matahari mulai terbit, Sobat tentu hanya ingin berkonsentrasi pada subyek kalian.
  • Jangan tunggu matahari terbit untuk memotret. Beberapa foto yang hebat bisa didapatkan beberapa menit sebelum matahari terbit di horison, dan ini sama juga berlaku pada saat memotret sunset. Langit sebelum sunrise juga cukup dramatis dan layak untuk dipotret.
  • Gunakan tripod yang stabil dan ball head yang berkualitas. Kunci dari foto yang tajam adalah teknik fotografi yang di dukung dengan tripod serta ballhead yang berkualitas. Jika Sobat memang suka memotret nature atau wild life berinvestasilah pada perangkat fotografi tersebut.  Sobat mungkin bisa memiliki kamera serta lensa dengan kualitas terbaik, tetapi tanpa pengetahuan teknik foto tajam serta perangkat lain, foto kalian tidak akan optimal.
  • Fokuskan di tengah-tengah horison. Fokus hendaknya diletakkan di separuh horison. Jika subyek kalian memiliki range jarak yang jauh, gunakan setidaknya aperture f/8 (di beberapa lensa ini adalah sweet spot). Bisa dipastikan dengan memfokuskan di tengah-tengah maka foreground dan background bisa terfokus dengan baik.
  • Gunakan Remote Shutter Release. Perangkat fotografi ini (Remote Shutter Release) atau bisa juga self-timer kamera hendaknya digunakan ketika kalian memotret pada kondisi rendah cahaya. Sobat tentu tidak ingin adanya getaran di kamera saat menekan tombol shutter bukan?
  • Luangkan waktu untuk komposisi. Banyak foto-foto dari fotografer, terutama foto sunrise yang hasilnya seperti terbelah menjadi Dua, ini dikarenakan mereka mengkomposisikan 1/2 langit dan 1/2 bagian lain adalah air (foreground). Kami merekomendasikan mengkomposisi frame dengan 2/3 langit dan 1/3 foregroung, atau sebaliknya.
  • Tambahkan elemen manusia. Sobat jangan ragu untuk menambahkan elemen-elemen yang berhubungan dengan manusia guna menambah skalabilitas pada gambar kalian. Dermaga kapal, pagar, rumah-rumah penduduk akan menambah "drama" pada foto sunrise atau sunset kalian.
  • Bersabarlah dan tunggu 30 sampai 45 menit setelah sunset atau sunrise.Magic Light bisa saja muncul sebelum atau sesudah sunrise. Cahaya serta warna langit akan berubah dari menit ke menit. Dengan tiba 30 menit sebelum sunrise bisa memberikan peluang foto yang dramatis, tergantung pada kondisi. Hal ini juga berlaku pada 45 menit sesudah sunset.

Memotret Menggunakan Lensa Fixed 50mm F/1.8


Belajar Fotografi - Artikel infotografi kali ini ditujukan pada semua pengguna kamera DSLR, tidak ada masalah jika Sobat masih menggunakan kamera compact atau saku, yang perlu diingat adalah jika Sobat mengupgrade ke kamera DSLR maka gunakan lensa prime atau fix 50mm f/1.8. InFotografi menganjurkan hal ini tentunya karena beberapa alasan dan yang terpenting adalah kualitas yang didapatkan dengan harga yang relatif murah. Kami sudah mencoba baik itu lensa Nikon 50mm f/1.8D AF Nikkor maupun Canon EF 50mm f/1.8 II, kedua lensa tersebut benar-benar memberikan kualitas foto yang tidak mengecewakan.

 50mm lens - Instant Fave!


Usahakan lensa fix ini selalu menyertai kalian baik memotret menggunakan kamera DSLR Canon maupun NIkon. Meskipun Sobat mungkin sudah memiliki lensa yang lebih bagus, tapi tidak ada salahnya lensa 50mm ini selalu berada di dalam tas kalian. Lensa prime atau fix ini relatif tajam meskipun Sobat memotret dengan bukaan lebar seperti pada aperture f/1.8 sampai f/22.

Lensa 50mm f/1.8 bisa menjadi lensa favorit, jika dikombinasikan bersama sensor DSLR dengan 1.5X atau crop factor lebih tinggi (seperti Nikon D90, Canon 50D, dan kebanyakan camera yang bukan full frame), kalian akan mendapatkan 75mm lensa portrait secara aktual. Jika Sobat menggunakan sensor DSLR full frame, maka akan mendapati seperti lensa standart.

Pada intinya Sobat akan mendapatkan hasil dengan kualitas bagus hanya dengan kisaran harga Satu juta rupiah. Sangat patut dan layak untuk dimiliki bukan?


Contoh diatas merupakan contoh foto bayi yang sedang dijemur dibawah sinar matahari pagi. Kamera yang digunakan adalah Nikon D70s dengan lensa Nikon 50mm f/1.8. Pemotretan dilakukan tanpa menggunakan flash, hand held (tanpa tripod). Ketika masuk ke dalam komputer PC untuk foto tersebut begitu terasa detail serta ketajamannya. Sejak saat itu lensa 50mm selalu menjadi pilihan pertama ketika mengambil foto portrait.

Sisi Positif :
  • Tajam: Fakta yang ada adalah produsen atau manufaktur lensa ini tidak butuh banyak material kaca untuk digunakan sebagai zooming, desain lensa ini fix, dan sangat sederhana.
  • Relatif murah: Harga dari lensa ini hanya berkisar Satu juta rupiah, dengan harga tersebut Sobat sudah bisa memiliki lensa dengan kualitas hasil yang menakjubkan.
  • Kecil dan ringan: Baik lensa prime/fix keluaran Canon atau Nikon memang berukuran kecil dan ringan hanya seukuran 1/2 dari lensa kit.

Sisi Negatif :
  • Tidak ada zoom: Di era fotografi digital saat ini kita memang sangat dimanjakan, pada era film dengan lensa prime/fix, zooming selalu dilakukan dengan menggunakan "kaki".

Belajar Fotografi | Mengenal Natural Light Untuk Foto Portrait


Mengenal Natural Light Untuk Foto Portrait

Belajar Fotografi - Apakah Sobat berhenti memotret foto portrait karena alasan belum memiliki perangkat lighting studio yang tepat? Jangan berhenti karena alasan itu! Sobat bisa memperoleh foto portrait yang bagus dengan hanya menggunakan natural light. Fotografi adalah tentang cahaya. Belajar bagaimana melihat cahaya merupakan hal yang diperlukan guna mengasah mata fotografi kalian. Mampu untuk mengetahui intensitas, warna serta arah cahaya bisa sangat membantu kalian bagaimana memposisikan subyek serta pengaturan kamera apa yang akan dipergunakan.

Janelle Jalila Issis / Janelle Issis /  Natural_light_portrait_photography - IMG_0909-1000

 

INTENSITAS CAHAYA

Cahaya langsung yang kuat bisa terasa sangat keras, Sobat bisa menemukan karakter cahaya ini pada hari-hari yang cerah. Cahaya yang keras memperjelas kontras antara cahaya dan bayangan dan bisa terlihat sangat tidak menarik. Sobat akan mendapati subyek yang memiliki bayangan gelap disekitar kantung mata ketika memotret dibawah cahaya matahari yang keras, dan hal ini bisa menyebabkan wajah subyek terlihat lelah

Kontras akan menjadi rendah dan cahaya terlihat lebih menarik ketika memotret dengan cahaya yang kurang intens dan menyebar. Ada beberapa caya yang bisa sobat lakukan untuk mengurangi intensitas serta menyebarkan cahaya ketika matahari bersinar terlalu terang diatas kepala:

Carilah semacam cover atau penutup. Teduhan bisa menjadi difusser yang bagus. Cobalah memotret subye dibawah naungan atau teduhan beranda, teras rumah, atau dibawah bayangan pohon yang besar. ketika memotret ditempat teduh Pastikan subyek ternaungi secara merata, jika ada sedikit saja cahaya matahari yang menembus dan menyinari wajah maka tentu akan mengurangi tampilan foto.

Tidak menemukan tempat teduh? Sobat bisa menggunakan kain transparan yang lebar. Tempatkan kain transparan tersebut diantara subyek dan sumber cahaya. Langit yang berawan bagus membentuk natural light yang bagus untuk fotografi portrait, karena awan yang menutupi cahaya matahari bisa berperan sebagai diffuser. Sobat pada hari yang berawan/mendung mungkin akan perlu untuk menggunakan teknik fill flash agar detail wajah pada subyek masih bisa menonjol dalam foto.

Jika Sobat memotret di dalam ruangan dan menggunakan cahaya matahari yang melewati jendela sebagai sumber cahaya, maka tempatkan subyek sedikit menjauh dari jendela untuk mengurangi intensitas cahaya. Sobat juga bisa menggunakan tirai jendela atau kain transparan diantara subyek dan jendela sebagai difusser.

 

WARNA CAHAYA

Beberapa cahaya bisa dikatakan "dingin" dan memiliki warna kebiru-biruan, dan beberapa cahaya hangat serta memiliki warna emas. Mata kita secara alami bisa beradaptasi dengan perubahan warna tersebut agar warna terlihat sama ketika dalam kondisi beragam pencahayaan, tetapi tidak pada kamera, oleh karena itu pengaturan white balance dirasa sangat penting. Ketika bekerja dengan natural light atau cahaya alami Sobat bisa menggunakan pengaturan white balance sesuai dengan jenis pencahayaan yang ada seperti sunny, shade atau cloudy, dan lain-lain.

Pengaturan white balance ini mungkin tidak selalu memberikan hasil warna foto yang benar. Warna obyek yang manjadi media pantulan cahaya juga akan mempengaruhi warna cahaya. Jika warna foto tidak benar bisa menyebabkan warna kulit subyek terlihat seperti sakit. Pengaturan white balance terbaik pada kamera adalah custom white balance. Selalu simpan grey card di tas kamera kalian, sehingga Sobat bisa mengatur custom white balance kapan saja saat memotret.

 

ARAH CAHAYA

Mengetahui dari mana arah cahaya akan membantu kalian dalam memposisikan subyek guna mendapatkan foto terbaik. Mungkin banyak asumsi bahwa posisi terbaik adalah menempatkan subyek menghadap langsung cahaya matahari yang terang agar bagian wajah bisa diterangi, tapi ini bukanlah pilihan yang selalu baik. Subyek yang menghadap matahari secara langsung matanya akan cenderung akan menyipit karena silau. Hal ini juga akan menyebabkan bayangan disekitar kantung mata yang menyebabkan wajah subyek tampak lelah.

Coba potretlah subyek yang diposisikan membelakangi sumber cahaya. Backlight akan menghasilkan higlight yang bagus disekitar rambut, gunakan reflektor atau fill flash untuk mengisi bayangan dan mengangkat detail dibagian wajah. Pilihan posisi bagus lainnya adalah menempatkan subyek disisi atau sedikit dibelakang mereka.

Minggu, 07 April 2013

Teknik Fotografi | Antara Filter Lensa Dan Ketajaman Foto


Antara Filter Lensa Dan Ketajaman Foto

Teknik Fotografi - Ketika sobat pertama kali membeli kamera dslr, mungkin akan bertanya-tanya. Perlukah saya membeli filter lensa? Apakah memiliki dampak pada hasil foto? ataukah malah akan mengurangi kualitas foto yang saya hasilkan? Memang banyak sekali merk-merk filter yang beredar di pasaran, dan yang pasti harganya juga beragam, dari yang relatif murah hingga sangat mahal. Kami masih ingat ada beberapa pendapat yang beredar dikalangan fotografer, bahwa dengan menambahkan satu elemen di depan kaca lensa maka berarti juga akan mempengaruhi kualitas foto yang kita hasilkan. Lalu bagaimana dengan filter? 

Filters & Lenses

 

APAKAH DENGAN MENGGUNAKAN FILTER LENSA AKAN MENGURANGI KETAJAMAN FOTO?

Menjawab pertanyaan diatas akan sangat tergantung pada kualitas filter serta jenis material filter itu sendiri. Kualitas terbaik filter biasanya dibuat dari kaca optik murni, dan harganya bisa beragam dari kategori mahal sampai sangat mahal. Beberapa manufaktur atau produsen ada yang memproduksi filter resin berkualitas tinggi dengan material hampir murni menyerupai kaca. Ada juga filter murah yang terbuat dari plastik beredar dipasaran, tetapi kami tidak merekomendasikan filter beharga murah tersebut.

Filter optik berkualitas bagus yang terbuat dari kaca murni atau resin tidak akan mengurangi ketajaman serta kontras dari foto, tetapi dengan syarat Sobat harus tetap menjaga filter tersebut bersih ketika digukan, bersih dari debu, ataupun bekas sidik jari. Yang harus diperhatikan adalah, ketika Sobat menambahkan elemen di depan lensa, maka akan meningkatkan potensi terjadinya flare dan pantulan cahaya atau yang sering disebut dengan "ghosting" (pantulan tersebut biasanya terjadi antara elemen bagian depan lensa dan bagian belakang dari filter). Ghosting bisa terjadi lebih parah lagi jika Sobat menggunakan lebih dari satu filter disaat bersamaan, contoh: menggunakan filter Polarize didepan filter UV.

Teknik Fotografi | Tips Memotret Di Bawah Sinar Matahari Terang


Tips Memotret Di Bawah Sinar Matahari Terang

Tips Fotografi - Sobat sedang memotret model bersama teman-teman di siang hari atau dibawah sinar matahari yang terang?. Beberapa dari sobat sekalian mungkin akan menganggap bahwa dengan banyak atau terangnya cahaya berarti akan menghasilkan foto yang hebat bukan?

A natural light portrait - outdoor portrait - Shima - IMGX0130


Hal yang terjadi bisa saja kebalikan! Terlalu banyak atau kuat cahaya tidak selalu berartimenghasilkan foto hebat. Bahkan ketika Sobat memotret portrait di bawah cahaya terang akan menghadapi beberapa masalah yang nyata.

Memotret di siang atau tengah hari maka berarti cahaya matahari datang langsung dari atas, dan ini akan membuat subyek berpotensi memiliki bayangan yang kuat di beberapa bagian wajah. Belum cukup disini, jika Sobat memotret seseorang dibawah sinar matahari yang kuat akan susah untuk terlihat natural, Subyek atau model foto kalian akan sering menyipitkan mata hanya karena silau terkena sinar matahari.

Jadi apa yang harus dilakukan?

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan ketika mengambil foto portrait dibawah sinar matahari terang. Kami berusaha mengulasnya sesederhana mungkin agar mudah diaplikasikan di outdoor dan tidak perlu mengusung perangkat studio outdoor bersama dengan kalian.

1. Fill Flash

Sobat mungkin akan berpikir: Terasa aneh ketika menyalakan flash disiang hari, tetapi inilah salah satu waktu yang tepat untuk mempergunakan flash. Bayangan gelap yang ada di wajah subyek foto (biasanya ada di bagian bawah mata) ketika memotret disiang hari bisa dihilangkan dengan hanya menambahkan sedikit cahaya dari flash built ini kalian.

Kamera DSLR sekarang ini sudah banyak yang memilik fitur untuk mengontrol intensitas cahaya yang dikeluarkan oleh flash built-in, biasanya disebut dengan flash compensation. Sobat bisa menambah atau mengurangi setelah melakukan beberapa percobaaan jepretan sampai kalian mendapatkan hasil yang terasa natural.

Kabar baiknya dalam menggunakan flash atau fill flash adalah background sering kali berdampak background akan menjadi sedikit gelap. Hal ini bisa memberikan kesan Model sebagai Point of Interest menjadi semakin menonjol dibandingkan Background. Fill flash juga akan menciptakan kilau kecil dibagian mata subyek kalian.

Terkadang dengan menggunakan fill flash bisa memberikan kesempatan kita untuk memotret dengan posisi subyek/model membelakangi cahaya. Hal ini berarti wajah mereka tidak menghadap langsung cahaya matahari, tetapi subyek akan mendapatkan cahaya yang mengenai sekitaran rambut dan bahu, dan itu akan memberikan dampak yang bagus.

2. Memotret di teduhan/naungan

Cara mudah yang lain untuk menghilangkan bayangan yang tercipta di bagian wajah subyek adalah dengan memindahkan subyek (dan fotografer) ke bawah naungan bayangan besar dan memotret mereka di dalam naungan bayangan tersebut. Kuncinya adalah mencari tempat yang tidak gelap tetapi tetap memiliki cahaya yang terfilter yang bisa masuk. Hindari cahaya "belang-belang" dibawah pohon atau jika tidak maka Sobat kemungkinan besar akan mendapati separuh wajah terkena cahaya langsung sedangkan bagian lain terkover naungan dengan baik.

Jika sobat ingin membuat foto portrait dengan framing ketat di bagian wajah mungkin bisa menyiasati dengan bantuan seseorang yang memegang payung atau obyek lain sebagai naungan dibagian wajah tentu jangan sampai rekan kita itu masuk kedalam frame foto kita.

3. Gunakan Reflektor

Tips kali nomor Tiga ini tidak berarti Sobat harus selalu menyiapkan reflektor di dekat kalian, walaupun ada fotografer yang selalu membawa reflektor portable kecil di dalam tas kamera mereka. Jika Sobat tidak ingin repot membawa reflektor, kalian masih bisa menggunakan prinsip dasar bagaimana memantulkan sedikit cahaya ke arah wajah subyek guna membantu menerangi bagian wajah yang terkena bayangan.

Prinsipnya adalah setiap permukaan yang bewarna putih (atau terang) bisa berperan sebagai reflektor cahaya, dan jika diposisikan pada sudut yang tepat maka kalian bisa memanfaatkannya untuk memberi subyek/model sedikit cahaya ekstra.

Sobat bisa memposisikan subyek kalian dekat dinding putih atau memposisikan benda dengan permukaan putih disekeliling subyek untuk memantulkan cahaya ke area wajah. Beberapa fotografer lebih memilih menggunakan aluminium foil atau bahan styrofoam lebar sebagai reflektor.

Teknik Fotografi | Aperture dan Ketajaman Lensa


Aperture dan Ketajaman Lensa

Teknik Fotografi - Fotografer pemula sering kali terkejut ketika menyadari bahwa lensa mahal yang baru mereka beli terasa tidak tajam di setiap pengaturan aperture. Jika sobat bertanya pada fotografer yang lebih berpengalaman dalam artian profesional, mereka akan menginformasikan bahwa ada perbedaan dalam hal ketajaman gambar di setiap aperture yang kita gunakan. Setiap lensa memiliki aperture optimal dimana dia akan bekerja dengan optimal, dengan kata lain kita menyebutnya dengan hasil yang tajam.

aperture priority


Aperture yang menghasilkan foto paling tajam atau biasa disebut dengan "Sweet Spot" sangat beragam dari lensa ke lensa, tetapi sebagai patokan, kebanyakan lensa memiliki "Sweet spot" ketika mereka diturunkan antara 2 atau 3 stop dari aperture maksimum. Sebagai contoh pada lensa yang memiliki aperture maksimum f/2.8 memiliki "sweet spot" di aperture f/8.0.

Lalu bagaimana Kita mengetahui "Sweet Spot" dari Lensa?

Sebenarnya ada satu cara yang sederhana dan menyenangkan untuk menguji lensa-lensa tersebut. Sobat hanya membutuhkan sebuah tripod dan koran. Untuk melakukan test atau pengujian ini yang harus kalian lakukan adalah dengan menempelkan selembar koran di tembok, dan pastikan mendapat cahaya yang cukup. Kedua, pasang kamera kalian di sebuah tripod, lihatlah pada waterpas di tripod untuk memastikan bahwa kamera dan dinding benar-benar sejajar. Ambillah serangkaian foto dengan exposure paling lebar hingga paling sempit dengan menurunkan satu stop tiap jepretan/frame (jangan lupa untuk melakukan perubahan pada shutter speed agar mendapatkan exposure yang pas serta konsisten.) Teruslah memotret sampai kalian telah mendapatkan satu exposure (foto) untuk setiap aperture.

Sobat kemudian bisa mendownload atau mentransfer foto-foto tersebut ke Personal Computer (PC), dan buka semua foto tersebut lalu bandingkan! Bandingkan hasil foto menggunakan metadata atau yang sering disebut dengan EXIF, untuk melihat berapa pengaturan aperture yang digunakan. Sobat jangan terkejut ketika melihat hasil perbandingannya, sering kali hasil ketajamannya berbeda di setiap aperture.

Selamat bereksperimen!

Fotografer Dunia | Vivian Maier - The Nanny Photographer


Vivian Maier - The Nanny Photographer

Fotografer Dunia - Vivian Maier dikenal oleh dunia fotografi sebagai "The Nanny Photographer". Beliau lahir pada awal februari 1926, dan meninggal dunia pada 21 April 2009. Vivian Maier bisa dikatakan seorang Street Photographer amateri di negara amerika yang terlahir di New York dan besar di Prancis. Dia bekerja sebagai seorang "Nanny" di Chicago, setelah kembali ke US. Pada tahun-tahun tersebut beliau sudah memotret sebanyak 100.000 foto, dan kebanyakan adalah foto orang/manusia serta cityscapes di Kota Chicago.

Vivian Maier (photographer)


Foto-foto Vivian Maier tidak pernah diketahui oleh orang lain, dan kebanyakan masih berupa negatif. John Maloof adalah seorang yang menemukan foto-foto beliau di tahun 2007. John perlu diketahui adalah seorang sejarahwan serta kolektor. Sayangnya hasil pekerjaan Vivian Maier mulai menerima kritik serta pujian setelah kematiannya. Foto-foto Vivian Maier telah dipamerkan di banyak penjuru dunia baik melalui surat kabar dan majalah di AS, Inggris, Jerman, Itali, Perancis, dan negara-negara lain. Buku fotografi pun tidak mau kalah, pada tahun 2011 diterbikan buku yang berjudul Vivian Maier: Street Photographer.
Sumber: wikipedia

Semoga karya serta riwayat hidup Vivian Maier bisa memberi inspirasi bagi kita semua. Beberapa Foto Vivian Maier:

Drunk man - by Vivian Maier

Kids - by Vivian Maier

Black woman - by Vivian Maier


Vivian Maier on mirror

Senin, 01 April 2013

Link-link Ilmu Photoshop

Link-link di Ilmuphotoshop yang mungkin berguna

Banyak yang minta kesaya untuk dibikinin tutorial dari Teori terus baru masuk ke tutorialnya.. padahal saya udah bikin itu sebelum saya bikin tutorial aplikasi.
Ketauan pada males nyari yah.. tinggal nyari di web ilmuphotoshop aja pada males.. apalagi disuruh nulis tutorial :P … hehehe..
Ternyata gak kerasa saya udah posting banyak banget tutorial photoshop .. Ini saya sudah rangkum jadi satu halaman..
Yang udah langganan tutorial lewat email, postingan ini akan nyampe juga kok nanti ke email.. jadi  kalo nyari tutorial yang dibutuhin gak susah..

Teori Dasar Photoshop

Area kerja Photoshop
Kenalan dengan Adobe Photoshop
Tool-tool photoshop
Tool-tool photoshop..sambungan
Tool-tool lain yang penting di Adobe Photoshop

Tutorial Dasar

Membuat foto di dalam Text
Membuat Bayangan suatu Image
Merubah warna mata
Menganalisa Gambar dengan Histogram di Photoshop
Auto Blend Keren (CS3)
Bermain dengan Gradient
Cara mudah mempertajam gambar
Membuat Warna berbeda dalam 1 gambar
Membuat Kumis & Jenggot dengan Photoshop
Membuat Efek Pecah pada foto
Membuat Bingkai Sederhana dengan Mudah!
Marhaban Yaa Ramadhan..
Cara-cara meng-Clone ( Kloning )
Membuat ZebraCar
Membuat Text dengan List Bertumpuk
No Smoking!
Cara gampang membuat Gold TEXT effect
Membuat Bubble sederhana
Membuat Gumpalan Air ( WaterDrop) di Foto
Dasar-dasar membuat Efek Starburst dengan Photoshop
eknik Dasar Resize Image, Warna Sephia dan Menghilangkan Background
Efek Cat Air pada Foto
Memperhalus Foto HandPhone yang Resolusi Rendah
Dasar-dasar Menggambar Vektor dengan Photoshop
Menggambar Vektor (Vector) dengan Photoshop
Belajar Membuat Animasi Dengan Photoshop
Membuat Efek Kembar
Membuat Foto Wedding ( Menggabungkan 2 gambar)
Membuat Animasi Berubah bentuk dengan Photoshop
Membuat “Real” Tatoo
Membuat Historical Foto Buat Hiasan Dinding
Membuat Efek Cinema pada Foto
Membuat Gulungan Pada Foto ( Peeling )
Tips Membuat Header Website atau Blog dengan Mudah
Foto Luna Maya Terbakar!
Foto Efek : Cara Mudah Membuat Foto Jadul
Foto Sandra Dewi Dibuat Hitam Putih tapi Glamor
Memoles Foto Bunga Citra Lestari ( foto BCL ) dengan efek Retro Color
Efek Grid pada Foto Tamara Bleszynski
Photo First Aid ( Pertolongan Pertama Pada Foto )
Menghilangkan Kerutan di Wajah dengan Photoshop
Cara Melekin Mata yang tertutup waktu difoto
Membuat Signature / watermark dengan Brush Buatan Sendiri
Membuat Efek yang gak Extreme but Nice
Efek Soft Tone pada Foto
Video Tutorial Bisu – Membuat Lingakaran 3D dengan bayangannya
Efek dua TOne dalam 1 foto
Belajar Mewarnai Foto dengan Gradient Map
Membuat Efek Highlight pada Foto Rossa
Membuat Efek Foto Kanvas
Cara lain menghaluskan Wajah dengan Photoshop
Cara Memasukan Foto Cinta Laura ke dalam Template

Tutorial Menengah

Membuat Text Transparan
Membuat Efek Matrix ( Simpel banget )
Bikin LCD Monitor Keren
Membuat Wallpaper Garang.
Membuat background keren lagi yuk!
Desain Foto buat di cetak..
Membuat Pas foto Murah dengan Photoshop!
Membuat Pasfoto Sendiri
Mengubah musim dengan Photoshop
Membuat Batik pake Photoshop
Design Web 2 Style.
Membuat Efek 3D dengan “Lighting Effect”
Edit foto dengan Efek Oil Painting
Efek Infra Merah Pada Photography
Efek HDR (High Dynamic Range) dengan Photoshop
Membuat Huruf 3D
Design dengan PEN tool
Membuat Kartu Lebaran Sederhana
Cara Make Over wajah dengan mudah
Berkreasi dengan foto..biar lebih keren..
Membuat Efek kayu dan Warna Terkelupas..
Membuat CD ( Compact Disc ) dan bukan Celana Dalem :p
Cara Mudah Membuat Sketsa Pensil dari Foto
Membuat kayak foto beneran ( 3d Realistic photo)
Cara Mengubah Photo jadi Kartun
Menguruskan Badan dengan Mudah..
Membuat Foto Text
Membuat Chrome Text Effect
Membuat Bendera Kusut
Photo Effect – Gak tau efek apaan nih!
Teknik Dasar Membuat Efek Mozaik dengan Background Gambar
Membuat Effect Keren Dalam 1 Menit!
Memperbaiki Foto yang Rusak
Realistic Photo Object
Bermain Lighting Effect
Membuat Effect Taped ( Solasi Bening)
Beauty Butterfly Girl
Photo In a Box
Membuat Efek Perangko
Membuat Anyaman dari Foto dengan Photoshop tentunya..
Tutorial Photoshop : Membuat Efek Foto didalam foto :o
Membuat Efek Manga pake Photoshop
Membuat Wallpaper Dian Sastro pake Efek Futuristik
Membuat Header Website / Blog yang lebih Artistik dengan Mudah
Membuat Efek Bola Kristal dengan Mudah
Membuat Bingkai Kayu Realistik pada Foto Miyabi a.k.a Maria Ozawa
Membuat Foto Kartun Tapi bukan Gambar Vektor
Efek Dream Photoshop
Membuat Ucapan Happy Birthday
Foto Marilyn Monroe dibuat tidak Jadul
Membuat Efek Dave Hill
Foto Choki Sitohang dengan Efek Avatar
Membuat Efek Urban dengan Adobe Photoshop
Membuat Efek Retro Glamor di Foto Dewi Sandra
Tutorial Membuat Efek Grunge pada Foto
Membuat Bola Jabulani (Bola Piala Dunia 2010) dengan Photoshop
Membuat Polar Effect dengan Filter Polar Coordinates
Membuat Efek Photo Booth pada Foto Krisdayanti

Semoga bermanfaat.. Selamat belajar


sumber : http://ilmuphotoshop.com/link-link-di-ilmuphotoshop-yang-mungkin-berguna/

Minggu, 31 Maret 2013

Fotografi | Sejarah Fotografi





Fotografi 


Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.


Sejarah Fotografi

Kronologi perkembangan fotografi dimulai dengan:
  • 1826 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto pemandangan yang pertama, yang dibuat dengan pajanan selama 8 jam.
  • 1835 – William Henry Fox Talbot menemukan proses fotografi yang baru
  • 1839 – Louis Daguerre mematenkan daguerreotype.
  • 1839 – William Henry Fox Talbot menemukan proses positif/negatif yang disebut Tabotype.
  • 1839 – John Herschel menemukan film negatif dengan larutan Sodium thiosulfate/hyposulfite of soda yang disebut hypo atau fixer.
  • 1851 – Frederick Scott Archer memperkenalkan proses koloid.
  • 1854 – André Adolphe Eugène Disdéri memperkenalkan rotating camera yang dapat merekam 8 citra berbeda dalam satu film. Setelah hasilnya dicetak di atas kertas albumen, citra tersebut dipotong menjadi 8 bagian terpisah dan direkatkan pada lembaran kartu. Kartu ini menjadi inspirasi penyebutan (fr:carte de visite, bahasa Inggris:visiting card)
  • 1861 – Foto berwarna yang pertama diperkenalkan James Clerk Maxwell.
  • 1868 – Louis Ducos du Hauron mematenkan metode subtractive color photography.
  • 1871 – Richard Maddox menemukan film fotografis dari emulsi gelatin.
  • 1876 – F. Hurter & V. C. Driffield memulai evaluasi sistematis pada kepekaan emulsi fotografis yang kemudian dikenal dengan istilah sensitometri.
  • 1878 – Eadweard Muybridge membuat sebuah foto high-speed photographic dari seekor kuda yang berlari.
  • 1887 – Film Seluloid yang pertama diperkenalkan.
  • 1888 – Kodak memasarkan box camera n°1, kamera easy-to-use yang pertama.
  • 1887 – Gabriel Lippmann menemukan reproduksi warna pada foto.
  • 1891 – Thomas Alva Edison mematenkan kamera kinetoskopis (motion pictures).
  • 1895 – Auguste and Louis Lumière menemukan cinématographe.
  • 1898 – Kodak memperkenalkan produk kamera folding Pocket Kodak.
  • 1900 – Kodak memperkenalkan produk kamera Brownie.
  • 1901 – Kodak memperkenalkan 120 film.
  • 1902 – Arthur Korn membuat teknologi phototelegraphy;; yang mengubah citra menjadi   sinyal yang dapat ditransmisikan melalui kabel. Wire-Photosdigunakan luas di daratan Eropa pada tahun 1910 dan transmisi antarbenua dimulai sejak 1922.
  • 1907 – Autochrome Lumière merupakan pemasaran proses fotografi berwarna yang pertama.
  • 1912 – Vest Pocket Kodak menggunakan 127 film.
  • 1913 – Kinemacolor, sebuah sistem "natural color" untuk penayangan komersial, ditemukan.
  • 1914 – Kodak memperkenalkan sistem autographic film.
  • 1920 – Yasujiro Niwa menemukan peralatan untuk transmisi phototelegraphic melalui gelombang radio.
  • 1923 – Doc Harold Edgerton menemukan xenon flash lamp dan strobe photography.
  • 1925 – Leica memperkenalkan format film 35mm pada still photography.
  • 1932 – Tayangan berwarna pertama dari Technicolor bertajuk Flowers and Trees dibuat oleh Disney.
  • 1934 – Kartrid film 135 diperkenalkan, membuat kamera 35mm mudah digunakan.
  • 1936 – IHAGEE membuat Ihagee Kine Exakta 1. Kamera SLR 35mm yang pertama.
  • 1936 – Kodachrome mengembangkan multi-layered reversal color film yang pertama.
  • 1937 – Agfacolor-Neu mengembangkan reversal color film.
  • 1939 – Agfacolor membuat "print" film modern yang pertama dengan materi warna positif/negatif.
  • 1939 – View-Master memperkenalkan kamera stereo viewer.
  • 1942 – Kodacolor memasarkan "print" film Kodak yang pertama.
  • 1947 – Dennis Gabor menemukan holography.
  • 1947 – Harold Edgerton mengembangkan rapatronic camera untuk pemerintah Amerika Serikat.
  • 1948 – Kamera Hasselblad mulai dipasarkan.
  • 1948 – Edwin H. Land membuat kamera instan yang pertama dengan merk Polaroid.
  • 1952 – Era 3-D film dimulai.
  • 1954 – Leica M diperkenalkan.
  • 1957 – Asahi Pentax memperkenalkan kamera SLRnya yang pertama.
  • 1957 – Citra digital yang pertama dibuat dengan komputer oleh Russell Kirsch di U.S. National Bureau of Standards (sekarang bernama National Institute of Standards and Technology, NIST).
  • 1959 – Nikon F diperkenalkan.
  • 1959 – AGFA memperkenalkan kamera otomatis yang pertama, Optima.
  • 1963 – Kodak memperkenalkan Instamatic.
  • 1964 – Kamera Pentax Spotmatic SLR diperkenalkan.
  • 1973 – Fairchild Semiconductor memproduksi sensor CCD skala besar yang terdiri dari 100 baris dan 100 kolom.
  • 1975 – Bryce Bayer dari Kodak mengembangkan pola mosaic filter Bayer untuk CCD color image sensor.
  • 1986 – Ilmuwan Kodak menemukan sensor dengan kapasitas megapiksel yang pertama.
  • 2005 – AgfaPhoto menyatakan bangkrut. Produksi film konsumen bermerk Agfa terhenti.
  • 2006 – Dalsa membuat sensor CCD dengan kapasitas 111 megapixel, yang terbesar saat itu.
  • 2008 – Polaroid mengumumkan penghentian semua produksi produk film instan berkaitan dengan semakin berkembangnya teknologi citra digital.
  • 2009 - Kodak mengumumkan penghentian film Kodachrome.
Nah Kalau tadi saya sudah memberi tahu tentang pengertian fotografi dan sejarah fotografi, sekarang saya akan memberi tahu tentang Jenis kamera dan Tips Teknik memotret foto

Jenis Kamera



Tips Teknik Memotret Foto Untuk Pemula

Mungkin banyak yang bertanya-tanya apakah ada cara belajar fotografi yang gampang dan mudah dipahami? Apakah Ada tips, trik atau teknik fotografi untuk yang  baru belajar? Pertanyaan-pertanyaan ini yang sering ditanyakan oleh pemula. Sebenarnya banyak buku dan website  mengenai fotografi dimana penjelasan teknik fotografi dari ISO, Aperture, shutter speed dll cukup lengkap namun yang menjadi kendala adalah dari mana harus memulai belajar fotografi. Belajar tentunya tidak bisa langsung bisa, tentunya ada langkah-langkah yang harus dipahami. Bagi sebagian orang seperti saya pembelajaran haruslan runtun satu persatu ada alurnya. Berikut ada langkah-langkah yang bisa membantu untuk belajar teknik fotografibagi pemula yag kebingungan harus memulai dari mana:
  1. teknik fotografi
    Seorang anak yang mencoba belajat memotret
    Pahami dahulu bagaimana kamera anda bekerja. Coba pelajari tombol-tombol di kamera anda, pahami fungsinya apa saja. Jangan lupa menu dan fungsi-fungsi juga, buku petunjuk atau manual book jangan sampai hilang karena buku ini penting bila kamera anda berbeda dengan kamera yang banyak digunakan orang. Aplikasiteknik fotografi apapun tanpa penguasaan kamera DSLR hasilnya tidak akan maksimal. Sekedar pengetahun ada baiknya anda juga mengerti perbedaan antara kamera DSRL yang professional dan pemula, kenapa? Sebenarnya prinsip kamera semua sama namun ada beberapa fasilitas pada kamera DSLR professional yang tidk ada di kamera pemula.  Anda bisa membaca kembali post anatomi Kamera DSLR dan perbedaan kamera DSLR Pemula dan Proffesional
  2. Selanjutnya adalah mempelajari tiga kompenen penting dalam fotografi yang sering disebut juga segitiga eksposure yaitu: shutter speed, aperture, dan ISO. Terkadang beberapa fotografer melakukan kombinasi dari ketiga hal diatas dan menciptakan teknik fotografi yang baru. Semisal shutter speed rendah dengan Aperture besar untuk memotret low light dimalam hari.
a.  Shutter speed
Penjelasan secara teoritis silakan baca post tiga komponen penting fotografi-shutter speed. Coba anda bermain-main sekaligus bereksperimen dengan shutter speed, tau dimana letak pengaturan shutter speed kan? Silahkan baca kembali tulisan diatas. Anda bisa bereksperimen di jalan, foto salah satu kendaraan yang lewat dari pinggir jalan dengan penaturan  shutter speed 1/30 dan 1/100. Bandingkan hasilnya diantara dua kecepatan shutter.  Pada angkan 1/30 hasil nya, objek foto akan seperti berkelebat sedangkan pada angka 1/100 objek foto tampak seperti membeku.
b. Aperture
Penjelasan teoritisnya bisa dilihat pada post tiga komponen penting fotografi: Aperture. Aperture dalam bahasa Indonesia berarti diafragma kamera. Aperture juga erat kaitannya dengan Depth of Field (Dof), silahkan baca teorinya di Memahami Depth of Field. Semakin besar anda membuka aperture dan ditandai dengan angka bukaan yang kecil f 1.8, f 2.4, maka semakin banyak cahaya yang masuk kedalam sensor/film. Silahkan anda mencoba memfoto objek dengan bukaan aperture yang besar semisal dengan f 1.8 maka hasilnya background akan blur dan tajam hanya pada objek saja biasanya teknik fotografi ini digunakan untuk fotografi portrait. Berbeda bila anda memfoto dengan aperture dengan bukaan kecil seperti f 8/ f 11 maka seluruh bagian foto akan tampak tajam dan teknik fotografi ini cocok untuk fotografi landscape.
c. ISO
Sebelum saya memberikan contoh dalam penggunaan ISO ada baiknya membaca post tiga komponen penting dalam fotografi: ISO. Hal ini penting bagi pemula karena penggunaan ISO sangat terkaitan dengan noise, dengan ISO yang rendah maka noise di foto akan berkurang dan ini salah satu tips mengatasi noise. Anda bisa bereksperimen dengan mengubah-ubah angka ISO di kamera anda pada saat memotret foto. Hasilnya silahkan lihat anda memperbesar foto di computer, Akan terlihat perbedaan  yang jelas. Salah satu teknik untuk mendapatkan foto yang tajam anda harus mengkombinasikan ISO yang rendah dengan aperture bukaan besar, teknik fotografi ini mudah digunakan dan diaplikasn dan hasilnya memuaskan.
  1. teknik fotografi
    Dalam sebuah foto ada baiknya menambah prinsip seni, unsur visual, sudut pandang dan the rule of third agar menghasilkan komposisi foto yang menarik
    Langkah ketiga yang perlu anda pelajari agar foto anda terlihat menarik adalah adalah memahami
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan dan tekanan. Prinsip keseimbangan ini sangat penting karena tanpa keseimbangan yang tepat maka foto akan terlihat ganji. Aplikasi dari teknik fotografi ini semisal  anda menemukan  beberapa  obyek batu yang berwarna ringan (terang) lalu anda hendak memotretnya maka yang diperlukan adalah anda perlu mencari sesuatu yang gelap untuk mengimbanginya dengan bebatuan yang gelap. Selanjutnya menimbulkan pada tekanan pada foto anda, ada beberapa macam cara seperti objek yang kontras, mengisolasi objek, penempatan objek yang tepat, objek yang menampilkan irama, dan kesatuan dari cara-cara yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Didalam foto sebaik anda menambahkan unsur visual seperti garis, bidang (shape), warna, texture, dan pola. Foto akan terasa hampa bila dan kosong bila anda tidak beberapa unsur tersebut, tidak perlu semuanya paling tidak satu terutama untuk fotografi landscape kaena hal ini yang menjadikan foto tersebut menarik.
teknik fotografi
Aplikasi The Rule Of third membuat foto menjadi lebih menarik
Memilih juga sangat penting, persepektif juga dapat ditimbulka memalui pengambilan sudut foto. Ada beberapa cara untuk pengambilan sudut foto dan  semuanya akan menampilkan karakteristik foto yang berbeda-beda. Sudut pengambilan gambar  tergantung fotografer menempatkan kamera untuk mengambil sebuah objek. Pengambilan sudut gambar akan sangat mempengaruhi pemirsa yang melihat foto anda  sekaligus teknik fotografi ini akan mempengaruhi hasil foto yang anda ambil. Sudut pengambilan ada beberapa macam seperti profile angle, full frontal angle, side angle, high angle, low angle, dan back angle. Untuk memahami bagaimana aplikasi teknik fotografi ini silahkan baca kembali post saya Tips Teknik Fotografi Pengambilan Sudut Foto.
The rule of third adalah cara menempatkan objek di dalam frame foto. The rule of thirds adalah pembagian bidang gambar menjadi tiga bagian vertical dan tiga bagian horizontal. Garis-garis vertical dan horizontal ini merupakan  posisi penempatan objek paling ideal. Dalam dunia fotografi, the Rule of third atau aturan 1/3 bagian adalah petunjuk bagaimana caranya memposisikan obyek di 1/3 bagian dalam foto agar lebih enak dilihat. Teknik fotografi ini juga termasuk dalam mengkomposisikan obyek kedalam satu frame, dengan posisi yang tepat mengikuti acuan aturan sepertiga itu. Aturan ini mungkin lebih tepat disebut sebagai panduan, sebab tidak selamanya penempatan obyek di 1/3 bagian foto itu nikmat untuk dilihat bergantung dari obyek dan hasil foto yang dihasilkan oleh fotografer.