Dinginnya malam
pernah ku lewati bersamamu
menjamah suaramu
mendengar tawa renyahmu
Tubuhnya yang tipis
membuatku meringis
pernah juga menangis
karena mendengar ceritamu
sebab tak kunjung kau jawab tanyaku
Aku mengenalmu
karena benda tak bernapas itu
aku mencumbu
cemburu
ngilu
karena mulai mencintaimu
Masih terdengar suara merdumu
yang mengantar tidurku
Dari situ
suaramu mampu getarkan hati
lalu hempaskan harapan mati
Handphone-ku
masih kudekap
begitu juga bayangmu yang terus kuharap
Aku bisa mencintaimu
tanpa pernah melihat wajahmu
juga tanpa embel-embel menggenggam jemarimu
0 komentar:
Posting Komentar